Omah Batik Sendang Batik Tulis Karya Mas Sigit Suseno

Batik tulis buatan mas Sigit sudah menjelajah sampai ke luar negeri seperti Canada, Australia, Thailand dan Malaysia. Overseas student atau pelajar dari luar negeripun datang ke Omah Batik untuk mempelajari lebih dalam  tradisi Jawa  termasuk cara membatik, bahasa dan musik gamelan.

Bawaan mas Sigit yang selalu ramah tamah membuat siapa saja yang bertamu kerumah beliau kerasan. Senang sekali setiap mendengar penjelasan beliau mengenai jenis motif batik, kain bahan dasar, bahan pewarna, proses pembuatannya juga tradisi Jawa yang lain. Meskipun selalu ada lelucon dan canda tawa di setiap kesempatan, mas Sigit termasuk sosok yang sangat disiplin, tepat waktu dan open minded, semua itu bisa dilihat dari karya-karya beliau dan ketepatan waktu penyeselesaian batik pesanan dari penggemar-penggemarnya.

Saya mengenal mas Sigit dari semenjak saya masih kecil, rumah beliau kurang dari 2 kilometer dari rumah orangtua saya di Sendang, kami satu sekolah sewaktu SD hanya saja saya adik kelas beberapa tahun. Saya tertawa geli sewaktu mas Sigit menceritakan kalau beliau masih ingat sewaktu saya menyanyi di kelas, lagu mengenai rusa hahahaha….pasti suara saya kedengaran lebay 🙂 !!!!

Mas Sigit dengan karya-karyanya.
Sewaktu saya bertanya kepada mas Sigit dari mana beliau belajar membatik, jawabnya adalah autodidact alias belajar sendiri. Luar biasa, bukan ?

Misi mas Sigit untuk mengembangkan, melestarikan dan juga mengenalkan budaya Jawa kepada masyarakat Indonesia dan seluruh dunia perlu diacungi jempol.  Siapa lagi yang akan menjaga agar budaya yang adi luhung ini tidak hilang dan musnah seiring dengan berkembangnya jaman kalau tidak kita ? Itulah komentar mas Sigit ketika saya tanya mengenai misinya. Belum lagi mas Sigit telah menggunakan segala kemampuan dana dan tenaganya untuk mengembangkan secara mandiri misi beliau. Mulia sekali.

Satu hal lagi, dengan ditunjuknya Desa Sendang sebagai Desa Wisata oleh pemerintah setempat, peran Omah Batik-pun sangat penting sekali untuk mendukung perkembangannya dan sekaligus sebagai icon Desa Wisata yang menjaga dan melestarikan Batik, seni Jawa dan bahasa Jawa sebagai wujud kearifan budaya lokal.

Saking baik hatinya, mas Sigit membawa peralatan proses pewarnaan batik ke depan rumah agar kami bisa melihat dengan jelas prosesnya.  Tamu saya dari Australia-pun sangat tertarik untuk melihat proses ini 🙂

Belajar membatik.
Mas Sigit dengan sabar membuatkan gambar pola untuk kami, lilinpun dipanaskan, lalu mulailah menutup pola dengan lilin, teman saya Jo dari Australia lumayan lancar, tapi giliran saya….eh…lilinnya menetes hahahaha, maklum murid baru :). Buat saya membatik itu tidaklah gampang dan perlu praktek sebanyak mungkin. Kesabaran dan ketekunan sangat diperlukan.

Pola batik diatas adalah favourite saya. Entah kenapa gambar bunga-bunga kecil itu sangat menarik perhatian 🙂

Ada yang bisa membantu saya untuk memilih batik mana yang akan saya bawa ke Australia ? Masalahnya saya suka semuanya 🙂

Wah, tak terasa waktu sudah sore dan kita harus pulang. Sayang sekali kita tidak sempat menikmati musik karawitan kali ini karena waktu yang sangat terbatas, I hope next time 🙂

Setelah berbincang-bincang dengan mas Sigit, sedikit demi sedikit pengetahuan saya mengenai tradisi Jawa mulai bertambah. Namun saya merasa semakin banyak saya belajar, membuat saya mengerti bahwa banyak sekali yang saya tidak ketahui. Jadi solusinya hanya satu: terus belajar 🙂

Nah untuk kalian yang mau melihat-lihat hasil karya mas Sigit, silahkan inbox mas Sigit ke alamat facebook Omah Batik berikut : https://www.facebook.com/sigitbatik.sendang?fref=ts

Matur suwun 🙂

Ps: Terimakasih untuk mas Sigit yang sudah menyempatkan waktu untuk kami dan juga wawancaranya. Semoga tidak kapok menerima tamu-tamu yang brisik seperti saya dan teman-teman 🙂