Marmer dan Onyx Tulungagung
Tulungagung sangat terkenal akan produksi marmer dan onyx-nya. Bahkan kota kelahiran saya ini merupakan salah satu penghasil marmer terbesar di Indonesia. Terletak di kecamatan Campurdarat, para pengrajin marmer dan batu onyx telah membuktikan bahwa karya mereka sudah merambah pasar Internasional terbukti dengan pesanan-pesanan dari Korea, Italia dan Negara lain yang terus mengalir. Dalam perjalanan saya ke Tulungung bulan Januari kemarin, saya menyempatkan diri untuk melihat lebih dekat cara pembuatan barang-barang berbahan marmer dan onyx tersebut.
Kalau kita lihat sepintas, toko-toko marmer dan onyx di Campurdarat sepertinya menjual barang-barang yang sama, namun kalau kita menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan pemilik usaha tersebut, ternyata mereka memiliki specialties yang berbeda-beda seperti halnya satu toko yang kita kunjungi kali ini.
Pemilik usaha marmer biasanya dengan senang hati menunjukkan kepada customer-nya cara pembuatan karya-karya mereka. Specialties pengusaha yang kami kunjungi ini lebih ke produksi barang-barang dengan ukuran besar seperti bathtub dari batu kali, wastafel, statu, namun demikian mereka juga memproduksi barang-barang berukuran kecil dan sedang tergantung pesanan. Peralatannya-pun ternyata sangat mahal, bisa mencapai ratusan juta rupiah per alat.
Barang-barang diatas telah siap untuk di export ke Korea dan Italia. Satu bathtub bisa mencapau puluhan juta rupiah tergantung dengan ukuran, model dan bahan. Coba anda lihat statu model Cina yang belum jadi diatas, harga statu tersebut bisa mencapai 125 juta rupiah karena terbuat dari satu bongkah batu onyx utuh. Kualitas ukiranyapun sangat luar biasa sekali.
Berbicara mengenai karya-karya yang luar biasa, menurut saya masih ada hal yang masih bisa di tingkatkan, yaitu keamanan dan kenyamanan para pekerja. Setelah lima tahun tinggal di Australia, membuat saya sadar tentang pentingnya keamanan karyawan di tempat kerja secara umum. Lihat saja bapak yang bekerja diatas, hanya memakai sandal jepit, tanpa sarung tangan, tanpa masker. Padahal mereka bergelut dengan peralatan yang sangat berbahaya. Semoga saja seiring dengan berhasilnya perusahaan tersebut, pemilik usaha juga memperhatikan keamanan dan kenyamanan para karyawan di tempat kerja, seperti halnya menyediakan sepatu, sarung tangan, pakaian dan masker yang memadai. Atau pemerintah daerah mungkin perlu mengadakan penyuluhan akan pentingnya health and safety at workplace.
Dari pabrik yang terletak tepat di belakang toko, saya kembali melihat-lihat barang-barang yang dijual di toko. Setelah membeli beberapa barang yang saya sukai termasuk papan catur onyx, saya kemudian pulang dengan rasa puas karena telah mengetahui sedikit banyak tentang business marmer dan onyx beserta cara pembuatannya.
Nah, ada rencana mengunjungi Tulungagung ? Jangan lupa mampir ke Campurdarat untuk mengunjungi toko-toko marmer dan onyx. Happy Shopping 🙂
Dari perjalanan Dapur Arie 07.01.2014
Related
1 comments
batunya di buat akik saja