Keraton Yogyakarta, Januari 2014
Keraton Yogyakarta merupakan salah satu tempat yang wajib dikunjungi di Jawa Tengah seperti halnya candi Borobudur. Tempat ini bisa diibaratkan museum hidup karena masih adanya aktifitas keraton setiap tahunnya seperti ulang tahun Sultan dan keluarganya bahkan salah satu hunian keraton masih ditempati. Bangunan Keraton yang selesai dibangun pada tahun 1790 ini sangat terlihat bersih dan terpelihara.
Pada saat melihat-lihat bangunan keraton, saya sangat terpesona oleh lantai marmer yang ada pada salah satu bangunan di komplex keraton. Sewaktu saya bertanya kepada tour guide saya ternyata marmer tersebut berasal dari Italia dan Tulungagung, tempat kelahiran saya 🙂
Lingkungan Keraton terlihat sangat asri dan sejuk karena banyaknya pohon-pohon yang sudah tumbuh puluhan bahkan ratusan tahun. Sangat relaxing berada di tempat seperti ini.
Letak antara bangunan-bangunan, pohon, tiang lampu dan gazebo terlihat sangat serasi, menunjukkan keharmonisan pola hidup adat Jawa.
Tidak kalah menakjubkan adalah Bangsal Kencono. Struktur megah ini merupakan contoh dari kesenian Jawa dan mencerminkan keragaman agama dan budaya daerah. Atap paviliun yang dihiasi dengan pola Hindu warna merah, dengan kelopak teratai emas Buddha di dasar, sedangkan pilar didekorasi dengan kaligrafi Arab hijau dan emas. Sangat megah.
Tak lupa Abdi Dalem. Sungguh mulia sekali hati para Abdi Dalem ini yang sudah bersedia mengabdi kepada raja-raja Yogyakarta. Keraton Yogyakarta sungguh beruntung memiliki rakyat yang sangat setia mengabdi dari jaman keraton hingga jaman modern sekarang ini. God Bless them.
Berikut tips-tips mengunjungi keraton Yogyakarta:
Kalau hotel tempat dimana kalian menginap tak terlalu jauh dari lokasi keraton, saya sarankan kalian jalan kaki, naik becak atau naik taxi karena parkiran yang susah. Pengalaman saya kemarin keluar dari parkiran hampir memakan waktu 30 menit.
Jam buka dari 08.00 pagi sampai 2.00 sore.
Memakai pakaian yang rapi dan sopan dianjurkan.
Bawa air minum karena jalannya lumayan jauh apalagi kalau mengikuti tour atau group.
Harga tiket Rp.12.500 ditambah admission untuk camera dan Video Rp.1000.
Kalau baru pertama kali mengunjungi keraton, saya sarankan untuk menyewa tour guide paling tidak untuk mengetahui garis besar kehidupan dan sejarah keraton.
Jadual acara di keraton:
Senin – Selasa musik gamelan dimulai pada jam 10:00 pagi.
Rabu wanyang Golek Menak dimulai pada jam 10:00 pagi.
Kamis tarian Jawa dimulai pada jam 10:00 pagi.
Jum’at Macapat dimulai pada jam 09:00 pagi.
Sabtu wayang kulit dimulai pada jam 09:30 pagi.
Minggu Wayang Orang (man puppet) dan Tarian Jawa dimulai pada jam 09:30 pagi.
Jangan lewatkan untuk menikmati menu makanan favourite para raja di Restaurant yang dikelola oleh keraton yaitu Bale Raos.
Dan akhirnya kunjungi Malioboro. Have fun !!!
Pengalaman dan foto-foto dari perjalanan Dapur Arie 05.01.2014
Related